Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 03:51:31【Tempat Makan】090 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(3)
Sebelumnya: BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
Selanjutnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
Resep Populer
Rekomendasi

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita